Aku lebih baik tak usah mengenal siapa dirimu.
Mengikuti alur ceritamu.
Mengetahui namamu.
Atas semua yang ada pada dirimu.
Itu tak perlu hadir di dalam kehidupan ku.
Aku pikir, usai sampai disini !
Cerita untuk terus bermimpi tentang kita yang suatu hari dapat menjadi satu.
Aku ingin menghentikan segalanya yang kini menyadarkanku.
Dimanakah aku harus berhenti?
Tolong jelaskan padaku !
Ah, aku yakin kau pun tak tau, sama bingungnya denganku.
Percuma !
Lebih baik ini memang harus berhenti !
Titik !
Meskipun aku pernah berjanji pada diriku sendiri.
Untuk bersabar menantikan dirimu.
Hingga kau berpaling padaku dan memberikan sedikit harapan untuk memasuki duniamu lebih jauh lagi.
Tetapi, kejenuhan mulai menggerogoti hatiku.
Hahaha, aku pun sekarang sedang tertawa.
Sama halnya denganmu, yang sedang menertawakan ku juga.
Mungkin aku akan mengulangi kata itu lagi, dalam tulisan yang sebelumnya pernah aku tulis tentangmu, "bodohnya aku".
Yah, bodohnya aku yang terus berharap darimu.
Padahal aku tau, padahal aku sadar, hanya kepada Allah lah manusia pantas berharap, tiada yang lain selain Dia.
(Ah, durhaka nya aku pada-Mu Rabb :'(
Apa ini sudah berakhir?
Ternyata belum !
Seolah-olah rasa putus asa hadir untuk menyerang seluruh mimpi indah ku.
Yang tadinya aku begitu mengagumi, begitu memuji segala aspek yang ada pada dirimu.
Namun, semua pujian itu kini menghilang dari diriku kepada mu.
Entah, karena aku menyukaimu alasanku seperti apa?
Andaikan, jika menjatuhkan rasa ini dan kadar keimananku kepada Sang Ilahi bertambah?
Mana mungkin aku akan menyebut rasa ini ada karena Allah..??
Tetapi, lantas aku tak merasakan hal itu.
Justru rasa sakit hati yang slalu kurasakan !
Oh iya, mungkin impian itu terenggut oleh waktu yang kini menjadi sebatas teka-teki paling sulit terpecahkan oleh diriku sendiri.
Yang tak dapat ku temukan apa jawabannya.
Air mata saja pun tak dapat membohongi betapa perihnya menghadapi penantian dibalik kisah yang paling membingungkan ini, bagiku.
Aku benar-benar ingin kisah ini berakhir.
Meskipun aku pernah berlari dan mencoba menghilang dari duniamu.
Namun, kau justru kembali entah apa maksudmu.
Walaupun, pada saat itu, suara hatiku menjerit-jerit enggan melepaskan dirimu.
Kini aku akan mencobanya, dengan cara yang sama.
Yah, akan aku coba, pasti !
Tapi semoga kepergianku ini justru meninggalkan makna diantara kita berdua.
Sebelum semuanya berujung pada rasa kekecewaan, lebih baik aku menyerah.
Karena aku mengerti kini saat yang tepat untuk berhenti.
Mungkin aku masih ingin tinggal menunggumu ?
Mungkin itu tak lagi berlaku untuk selamanya . . . !
Selamanya ?
Entahlah, kita lihat saja bagaimana cerita selanjutnya yang akan Allah hadirkan . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar