Rabu, 11 Januari 2017

Gersang yang tentram

Ya, inilah
Gumuruh rindu bersemayam
Pada persembahan yang menghujam

Dia...

Dia bercakap dengan ketulusan
Air mata menetes di pipinya
Sembari tangan di kepalanya
Risau hati mengenangnya
Saat bulan menyinari gulita
Larut pun telah tiba
Dipertengahan ia terjaga
Dan tangan diangkat olehnya

Lalu, apa yang dialaminya?
Dan, mengapa mengabur dimata?

Ketika memberi alasan untuk siapa bertahan?

Kalimat tanya aku ingin bertanya, bolehkah?

Dari hingar bingar pikukan dunia
Mencoba pasrahkan diri
Ikhlas semua yang terjadi
Menanti sejuknya pagi
Basahi dedaunan yang kering

Semoga Allah berikan jawab
Terjalin sunnah Nabi
Dalam ikatan suami dan istri

Jiwaku menghening
Kubisikan tasbih jiwa pada angin semesta

Dan, ku sebut ini kisah yang luar biasa
Awal dari babak dan cerita yang istimewa
Kisah ini bertemu nyata dan membuat iri para manusia

Kekasih, percayalah
...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar