Rabu, 01 Juni 2016

Sepucuk Surat Untuk Ayah

Saatku lahir kedunia ini,
Berjuta-juta kebahagiaan yang kau rasakan.
Saat itu aku memang masih kecil, masih bayi
Tapi aku telah mampu merasakan kebahagiaan yang kau rasakan.
Ayah,
Adalah panggilan khususku untuk mu.
Kenapa aku tak memanggilmu Papa?
Karena panggilan itu kurang akrab bagiku.
Kenapa aku tak memanggilmu Bapak?
Karena bagiku gurulah yang kusebut bapak.
Memang kau juga guru bagiku,
Guru abadi dihatiku yang mengajarkan aku agar slalu menutup aurat,
Menjadi anak shalehah yang kau inginkan.
Kenapa pula aku tak memanggilmu Abi?
Yah, karena kita bukan dari keluarga bangsa Arab 😁.
Ayah,
Dulu kau lah yang banyak mengajarkan aku berbagai macam hal yang tak ku ketahui sebelumnya.
Banyak hal baru yang telah kau perkenalkan padaku.
Begitu juga dengan jilbab ini.
Jilbab yang sekarang kukenakan adalah berkat dari ajaranmu,  Ayah.
Dulu aku heran denganmu,
Setiap hari kau slalu memberikan penjelasan bagaimana caranya agar aku mau mengikuti aturanmu untuk menutup aurat.
Waktu itu aku tak aku tak mengerti apa maksud dari semua itu!!??
Toh banyak dari kawan-kawanku yang tak memakai jilbab.
Kenapa aku dianjurkan??
Saat itu aku merasa dihimpit,
Tak bisa bertingkah sesuai yang kumau,
Semua ada aturannya,
Semua ada batasannya,
Semua ada hukumnya,
Gak boleh ini, gak boleh itu.
Gak boleh pakai yang ini, gak boleh pakai yang itu.
Gak boleh kesana, gak boleh kesini.
Ah, semua itu membuatku terkekang.
Tapi kini aku sadar, Ayah
Sekarang anakmu ini sudah mulai mengerti.
Aku sudah paham dengan maksudmu itu.
Kini aku menyesal ayah,
Karena dulu aku pernah kesal kepadamu,
Saat kau tak bosan-bosannya menasehatiku untuk tetap mempertahankan jibab ini.
Aku sering marah padamu 😔
Aku sering mengejekmu dari belakang 😥
Bahkan aku pernah mendoakan yang tidak baik untukmu 😭
Ya Allah, betapa bodohnya aku 😥😭😢
Betapa durhakanya aku padamu, Ayah 😥😭😭
Ayah, maafkan aku yang tak bisa menjadi anak shalehah yang kau inginkan.
Maafkan aku yang sering sekali melanggar apa yang kau katakan.
Sekarang aku sadar bahwa apa yang kau katakan semua itu adalah yang terbaik untuk ku,
Untuk masa depanku,
Untuk bekal ku diakhirat nanti,
Juga untuk menolong kalian dari azab Allah.
Andai waktu itu bisa ku beli,
Akan ku putar masa kecilku dulu,
Akan kuperbaiki semua kesalahan yang pernah kulakukan.
Tapi...
Semua itu tak akan mungkin.
Aku hanya bisa merelakan masa lalu.
Yang sekarang harus kulakukan adalah bagaimana aku harus bisa menghapus dan menggantikan segala kesalahanku padamu agar menjadi berkah dikehidupanku mendatang...

Ayah,
Terima kasih atas segala ajaran-ajaranmu Ayah
Tak ku percaya kau melakukan semua itu hanya untuk kebaikan ku 😥😘😘

Smoga kau sehat selalu..
Begitu pula dengan Mama 😘😘
Aamiin... 🙏


Tidak ada komentar:

Posting Komentar