Jumat, 16 Desember 2016

12 Desember ulang tahun mereka

Awal ku mengenal Islam yaitu dari kedua orang tuaku. Mama. Ayah. Hay Mama, baik kah kabarmu? Terima kasih atas segala kasih sayang mu yang tak ternilai kepadaku. Terima kasih karna telah mengenalkan ku pada Dia Sang Pencipta Alam. Aku belajar banyak darimu, Mama. Masih sangat terekam jelas di pikiranku kejadian dimalam hari itu, Ma. Saat aku masih duduk di kelas 1 SD. Ditengah malam aku terbangun. Aku mendengar suara tangis yang tak berkesudahan. Kulihat di sampingku hanya ada ayah yang masih tertidur. Aku tak menemukanmu. Saat ku coba keluar dari kamar, ku lihat kau sedang menangis di atas sajadah dengan kedua tangan mengangkat, seraya berdoa kepada Allah. Kau berdoa dengan suara yang jelas. Sedikitpun aku tak akan pernah lupa akan doa yang kau panjatkan pada-Nya saat itu. "Ya Allah ya Rahman ya rahim, lindungilah keluargaku dari api neraka mu. Berilah kemudahan kepada anak-anak ku dalam menuntut ilmu. Jadikan mereka anak yang shaleh dan shalehah. Jadikan mereka anak-anak penghafal Qur'an. Anak-anak yang mencintaiMu, RasulMu, juga mencintai Al-Quran. Lindungi setiap langkah kakinya Ya Allah. Amin, amin, ya rabbal 'alamin". Itu adalah doa yang kau panjatkan saat itu Mama. Dan ternyata, setiap malamnya kau selalu berdoa dengan doa yang sama lagi. Aku tak menyangka. Begitu inginnya kau memiliki anak yang penghafal Qur'an. Namun mengapa aku tak peka?? Padahal keinginanmu hanya satu kepada kami anak-anak mu, yaitu senantiasa menjadi anak penghafal Qur'an. Sedangkan kami anak-anak mu, menginginkan segalanya yang dapat membuat hidup kami bahagia, dan itu selalu kami pinta dari kalian, Mama Ayah. Ya Allah, betapa durhaka nya diri ini bila tak dapat mengabulkan permintaan kedua orang tua ku yang satu ini.
Oke, baiklah. Kurasa cukup air mata ini terus menangisi penyesalan yang telah ku perbuat. Mama, Ayah, insya Allah aku akan menjadi anak penghafal Qur'an. Insya Allah. 2019. Yah, 2019 adalah target ku menjadi Hafidzah. Insya Allah di tahun 2019 kalian akan mempunyai anak penghafal Qur'an. Insya Allah.

Tentang Ayah, tak ada kata yang dapat menggambarkan betapa kuat dan tegar nya Ayah. Sungguh, ayah adalah lelaki terhebat sedunia, aku bersyukur telah menjadi anakmu. Namun hingga saat ini, aku pun belum dapat menjadi anak yang dapat menghapus keringat jerih payahmu dalam mencari nafkah untuk menyekolahkan kami putra putri mu, Ayah. Ayah memang tak secengeng Mama. Mama sering menangis di depan kami saat ia tak mampu menahan air matanya lagi. Namun Ayah, kau tidak seperti itu Yah. Kau menyembunyikan kesedihanmu, kau menyembunyikan air mata mu agar kau selalu terlihat tegar di mata anak-anak mu. Ayah, ingin sekali saat ini juga, detik ini juga ku memelukmu. :'(
Ah, sudahlah. Tidak akan habis cerita tentang kalian berdua. Kata terakhir, selamat ulang tahun Mama & Ayah.
12-12-1960
12-12-1970 
Semoga Allah selalu melindungi kalian. Aamiin

#Dari anakmu yang selalu merepotkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar