Senin, 31 Oktober 2016

Ar-Rahman

اَلرَّحْمٰنُ
Lantunan merdu nan syahdu pagi itu keluar terucap dari mulutnya yang dengan penuh semangat untuk menyimpan ayat-ayat cinta yang diturunkan oleh Sang Maha Cinta dalam bentuk memori terdalamnya.
اَلرَّحْمٰنُ
Terdengar berulang kali diucap sebagai mula pembuka surat.
Indah, sungguh indah.
Suara merdu nan syahdu itu bagiku merasuk ke dalam jiwa dan bersemayam di dalam pikiran.
اَلرَّحْمٰنُ
Yang Maha Pengasih... Sungguh sangat pengasih.
Awalnya aku takut pada perasaan ini. Rasa yang awalnya sekedar kagum, tiba-tiba berubah menjadi.... Ah!!
اَلرَّحْمٰنُ
Lagi-lagi terdengar lantunan kalimat itu. Kalimat yang mampu membangkitkan motivasi bak suplemen tubuh yang mampu memperkuat daya tahan. Motivasi untuk senantiasa Istiqomah menghafal ayat-ayat Allah seakan tumbuh kembali pagi ini.
Ditemani kicauan burung dan sapaan sinar mentari, aku pun bergegas masuk kedalam kamar.
Aku ingin pergi dari tempat ia melantunkan surah Ar-Rahman itu. Aku ingin berhenti mendengarnya. Karna semakin ku mendengar, semakin syahdu di hati, semakin tenang dan damai kurasakan merasuk ke dalam jiwa, semakin besar pula rasa kagumku padamu, hingga tak sadar aku, rasa ini berubah menjadi perasaan yang lebih dari sekedar kagum..!!!?
Oh, NO!!!

InshaAllah

Kali ini Isma ya haha

Hallo masyarakat blogger. Alias Nurhayati saja.
Perkenalkan aku Sabbihisma Dewi
Tahun 2019 aku inshaAllah dengan izin Allah SWT aku ingin wisuda
Namun sebelum wisuda aku ingin nikah haha
Namun sebelum menikah aku ingin umrah sm ibu e
Thank yu

Kalian bahagiaku

Hai, namaku bibeh...
Numpang nulis dihp mu ya nur..
Cuma mau bilang, aku bahagia sekali telah mengenalmu, apalagi bisa bersahabat seperti sekarang.
Dan sekarang aku juga punya sahabat yang lain, yaitu Isma...
Kalian berdua adalah sumber bahagia ku, tempat curhat, ketawa bareng, dan aku juga sering minta traktir sama kalian berdua.
Meskipun kalian berdua sangat jauh berbeda.
Nur, baik,cantik,pinter, dan yg paling penting bisa sabar menghadapi aku yg gak sabaran hehe...
Isma, baik,cantik,gokil,manja, dan Kalo udah sama dia aku jadi dewasa dan kek emak2 karena terus2an ngasi masukan hehe

Sampaikan Cintaku Padanya

Langit yang mendung, rindu yang dikandung, pada akhirnya hanya akan melahirkan kenangan.
Begitulah kita yang setia melihat langit, saat kita berdua duduk bersandar pada rumput di atas bukit.
Mungkin nanti kau dan aku akan sendiri, tanpa ada kita, hanya ada kesepian yang masih tetap setia menatap langit.
Pada mulanya langit terik, membuat mata kita sakit melawan silaunya harapan yang dulu begitu terang.
Sampai akhirnya langit perlahan mendung, biru bercampur abu-abu, entah akan hujan atau sekedar menguji, adakah rindu yang membisu pada perasaan yang ditinggalkan? Sebab melawan perasaan adalah menjadikan kegagalan sebagai pintu pulang.
Hujan pun akan turun, langit yang mendung sudah berkilatan di hempas petir.
Aku yang getir, terdiam melihat wajahmu terparkir pada langit-langit perasaan.
Mungkinkah kau, akan menjadi takdir dari seorang fakir kerinduan, yang bahkan menerjemahkan nadir, menjalani kegaguan yang bisu?!!
Selama ini kita lugu dan percaya pada cuaca yang ada. Hujan adalah kenangan, gugur adalah getir, kering adalah genting, dan semi adalah sepi.
Sebelum cuaca tiba, ada langit yang mengabarkan. Seperti kita yang telah menitipkan bayangan, langit akan mengibarkan awannya sebagai tanda-tanda sebuah cinta.
Sebelum langit makin mendung, aku ingin merindukan kesepian tanpa suara, yang membawaku pada perasaan tak terbendung. Sampai akhirnya, namamu adalah muara dari segala cerita.
Takutku, bukan pada hujan, melainkan mendung yang berkepanjangan. Memaksaku mengitari ingatan yang semestinya sudah terlupakan.
Sebelum hujan turun, aku ingin mencintai ingatan, sebab aku tak mampu memilih dan memilah perasaan. Sebab kita satu cerita dalam satu buku kehidupan, yang diawali dengan getirmu dan di akhiri dengan getarku.

Pada langit yang mendung, ingin ku berbisik seraya mengadu pada-Nya, bahwa aku mencintaimu...."

Senin, 10 Oktober 2016

Kau yang Terbaik

Aku menyesal karna pernah membencimu
Aku menyesal karna pernah berbohong padamu
Tidak hanya sekali, bahkan berkali-kali
Tapi aku yakin, kau adalah orang tersabar yang bisa menghadapi egoku
Kau orang yang tak pernah memendam benci kepada orang lain
Apalagi kepadaku
So, aku tau walaupun raut wajahmu tak mengenakkan kepadaku
Tapi hatimu masih selembut sutera
Masih mau memaafkan ku
Masih setia menemani setiap hari-hariku
Masih tulus dalam setiap senyumanmu yang kau hadiahkan padaku
Hanya padaku!