Banyak orang yang mengatakan kata "CINTA", banyak pula yang membahas tentang cinta. Nah sekarang apa sih.... hakekat cinta itu sendiri dalam islam? Cinta menurut islam tentu saja memiliki perbedaan yang cukup jelas dibandingkan dengan perspektif atau pengertian lain yang ada di luar sana. Islam tentang cinta tentu memiliki karakter tersendiri.
Cinta menurut islam adalah kecondongan hati terhadap sesuatu. Ketika seseorang telah jatuh cinta kepada orang lain, maka ia akan berbuat apa saja yang disukai oleh orang yang ia cintai dan pantang untuk melakukan perbuatan yang ia murkai, jika tidak demikian maka akan dipertanyakan cintanya tersebut.
Cinta memang akan menjadi tema kehidupan yang tak akan pernah usang untuk dibahas. Jatuh cinta atau menyukai lawan jenis itu memang lumrah sebagai keturunan Adam dan Hawa. Apalagi pada masa-masa remaja, masa-masa puncaknya ingin selalu dekat dengan lawan jenisnya. Pada masa muda inilah biasanya seorang insan mencicipi manisnya cinta sekaligus merasakan bagaimana rasa pahitnya putus cinta.Tapi biasanya pacaran itu bisa menggagalkan jihad kita, terutama bagi seorang pelajar, bila tidak bisa mengontrolnya.
Kita harus menyadari bahwa cinta adalah sebuah hadiah, sebuah anugerah yang Allah berikan kepada kita, yang Allah titipkan melalui orang yang kita cintai. Ibaratnya, kita mendapat kiriman hadiah dari Allah yang dikirimkan melalui kurir, maka kepada siapa kita seharusnya berterima kasih untuk pertama kalinya? Jawabnya tentu Allah. Yaaa, Allah yang memberi cinta, maka berterima kasihlah kepada Allah atas pemberian agung-Nya.
Ada yang mengatakan bahwa "Cinta itu racun nakal...!!! Sekarang yang menjadi pertanyaan, apakah mencintai itu salah? Siapa bilang salah? Tapi bagi seorang pelajar, cinta itu adalah racun. Karena itu racun, sebaiknya dihindari, dan har s dihindari sebelum waktunya tiba.
Tetapi, ada juga yang mengatakan, "Cinta itu adalah keindahan, kenapa dihindari??? innallaha jamil wayuhibbul jamal (sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan). Jadi, kenapa dihindari?? sementara Allah saja menyukainya."
Menurut pendapatku yang bodoh, cinta adalah cinta itu sendiri. Tak bisa diraba, tak bisa dirasa. Ia merupakan sebuah rasa yang dari dulunya sudah tertanam jauh di kedalaman jiwa. Terus, jatuh cinta itu adalah ketertarikan jiwa yang satu pada jiwa lainnya. Ia memberi, mengasihi, dan mau berkorban tanpa paksaan dan tekanan. Ikhlas, seikhlas-ikhlasnya. Ia akan bahagia bila yang dicintai bahagia. Dan ia akan sedih bila yang terkasih bermuram durja. Karna itulah sering didapati orang yang kena panah asmara berperangai aneh. Terkadang ia sudah tersenyum sendiri karena dalam pandangannya pepohonan seolah menari-nari, dedaunan melambai-lambai, dan kecupak air seolah bernyanyi. Semuanya tampak indah dan menawan hati. Yang selama ini ia tidak pernah menari, tiba-tiba saja menari dengan sangat bahagia. Yang selama ini loyo, tiba-tiba jadi tegar. Dan yang selama ini pendiam, tiba-tiba banyak ngomong.
Yaahhh, cinta itu suci, jauh dari kepalsuan. Memberi, mengasihi dan menyuguhkan hati tanpa pamrih. Itu semua mengandung kesucian, kebaikan, dan keikhlasan. Apalagi ia bersumber dari hati, tentu suci sesuci-sucinya. Karna seperti perkataan Imam Ghazali, "hati itu identik dengan sifat mahmudah (terpuji), jauh dari sifat masmumah (tercela)". Jadi kalau kita mencintai haruslah dengan kesucian, atau karena Dia Sang Pencipta. Dan jangan kotori cinta itu dengan perbuatan-perbuatan tercela.
Tapi, ada juga sebagian orang yang mengatakan "cinta itu adalah kegetiran dan duri-duri tajam". Menurut saya, pernyataan itu adalah salah. Itu bukanlah cinta, melainkan dampak dari cinta yang berbuah petaka. Seumpama orang yang sering mengalami kegagalan cinta, disakiti dan dikhianati kekasihnya. Jadi karna dia tak sabar dan ikhlas dengan semua kesakitan yang ia rasakan, maka ia pun berkata demikian. Kenapa dia berkata seperti itu?? karna dia meletakkan cinta dalam pikiran, bukan dalam hati.
Cinta itu adalah urusan hati. Ia fitrah dan sebuah kewajaran, manusia saja yang membesar-besarkan dan memburuk-burukkannya dengan permainan pikiran. Dan sekali cinta bermain dengan pikiran, maka akan timbullah bermacam-macam penilaian sesuai dengan yang ia rasakan. Kalau cintanya berjalan dengan mulus dan membahagiakannya, maka ia pun berkata bahwa cinta itu kebahagiaan. Akan tetapi, tatkala cinta itu mogok dan menyakitkannya, maka ia pun berpendapat bahwa cinta itu adalah kesengsaraan dan duri-duri tajam yang menyakitkan. Bagaimana contohnya????????????
Contohnya, seumpama air, ia mengalir sesuai dengan fitrahnya sebagai air. Tapi kalau sudah kita bawa kedalam pikiran, itu bukan satu kewajaran lagi. Tatkala ia membesar dan sampai menghanyutkan sawah kita, maka kita pun mengatakan bahwa air itu merugikan. Tapi tatkala ia mengaliri tanah ladang yang kering hingga jadi subur, maka penilaian kita pun berubah lagi dengan mengatakan air itu menguntungkan. Jadi mana yang benar mana yang salah, itu tergantung pada pikiran pula. Otomatis pikiran telah memperalat kita, bukan kita lagi yang memperalatnya.
Yaahh, itulah seputar penjelasan mengenai cinta menurut saya. Semoga kita tak salah dalam menggunakan cinta. Dan semoga kita semua dapat merasakan betapa indahnya cinta, betapa sucinya cinta, dan betapa luar biasanya cinta itu. Selamat, selamat, dan selamat bagi yang telah mendapatkan cinta yang suci...
Hidup tak akan indah tanpa hadirnya cinta....
Semakin kita dicintai dan mencintai orang yang kita cinta, maka seharusnya kita semakin bersyukur dan semakin berterima kasih kepada Allah, kita akan semakin dekat dengan Allah, kita akan semakin mencintai Allah bukan justru semakin melupakan-Nya. Inilah kenapa seorang ulama kenamaan menulis puisi cinta yang agung tentang cinta, berikut kutipan puisinya:
Ya Allah, jika aku jatuh cinta, cintakanlah aku pada seseorang yang melabuhkan cintanya pada-Mu, agar bertambah kekuatanku untuk mencintai-Mu.
Ya Muhaimin, jika aku jatuh cinta, jagalah cintaku padanya agar tidak melebihi cintaku pada-Mu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati, izinkanlah aku menyentuh hati seseorang yang hatinya tertaut pada-Mu, agar tidak terjatuh aku dalam jurang cinta semu.
Ya Rabbana, jika aku jatuh hati, jagalah hatiku padanya agar tidak berpaling pada hati-Mu.
Ya Rabbul Izzati, jika aku rindu, rindukanlah aku pada seseorang yang merindui syahid di jalan-Mu.
Ya Allah, jika aku rindu, jagalah rinduku padanya agar tidak lalai aku merindukan syurga-Mu.
Ya Allah, jika aku menikmati cinta kekasih-Mu, janganlah kenikmatan itu melebihi kenikmatan indahnya bermunajat di sepertiga malam terakhir-Mu.
Ya Allah, jika aku jatuh hati pada kekasih-Mu, janganlah biarkan aku tertatih dan terjatuh dalam perjalanan panjang menyeru manusia kepada-Mu.
Ya Allah, jika Kau halalkan aku merindui kekasih-Mu, jangan biarkan aku melampaui batas sehingga melupakan aku pada cinta hakiki dan ridu abadi hanya kepada-Mu.
Ya Allah Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta pada-Mu, telah berjumpa pada taat pada-Mu, telah bersatu dalam dakwah pada-Mu, telah berpadu dalam membela syariat-Mu.
Kukuhkanlah Ya Allah ikatannya. Kekalkanlah cintanya. Tunjukilah jala-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan Nur-Mu yang tiada pernah pudar.
Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal di jala-Mu. (As-Syahid Sayyid Qutb)
Salam Sukses Bahagia Penuh Cinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar