Minggu, 10 Januari 2016

Mahkota Cahaya Untuk Ayah dan Mamaku

Dia adalah wanita super hero
Sekalipun dia tak pernah mengeluh
Dia mampu melakukan segalanya
Dia selalu memberikan cinta dalam hidupku
Yaaahhh.... dialah mamaku
Wanita tercantik didunia ini
Orang yang sangaaaaatt aku sayangi
Kala aku terjatuh, dia selalu menolongku
menopang pundak ini, agar aku bangkit dari kesedihan
Kala ia bahagia, ia selalu membagi kebahagiaan itu kepada ku
Tak pernah dibiarkannya aku terluka dan bersedih
Semua kebutuhan dan keinginanku selalu ia penuhi
Ia mampu mengubah kesedihan ini menjadi kebahagiaan yang tak tertandingi
Beribu-ribu kata kasar telah aku lontarkan padanya
Tapi bukannya marah ataupun membenciku, dia malah semakin menyayangiku
Entah terbuat dari apa hatimu wahai mamaku
Kau selalu memaafkan kesalahan-kesalahanku yang hampir setiap hari ku lakukan.
Semua kau lakukan demi tercapainya cita-citaku
terik matahari, dinginnya hujan di tengah malam, banyaknya tenaga yang terkuras demi mencari rezeki
semua itu kau lakukan bersama dengan ayah
Apalagi ayah... Entah kata apalagi yang dapat melukiskan betapa kuat dan tegarnya ia..
Aku tau ayah, setiap tidurmu pasti tak pernah nyenyak
Karna kau selalu memikirkan bagaimana caranya agar cerah masa depan anakmu
kau selalu memikirkan kebahagiaan anakmu
Padahal kesehatanmu saja tak pernah kau pedulikan ayah...
Kau selalu mengajarkan kami tentang agama
Kau bercita-cita menyekolahkan kami sampai ke sarjana
apapun dan bagaimana pun caranya, semua itu kau tempuh demi anak-anakmu
Kau dan mama mempunyai cinta yang begitu tulus
Cinta kalian tak ada yang dapat mengalahkannya di dunia ini
Mengingat ocehan-ocehan ku dulu kepada kalian,
beribu-ribu kata penyesalan menghantui hidupku
Tapi apalah artinya aku menyesal sekarang,
semua telah terjadi, dan itu gak mungkin bisa ku ulang dan kuperbaiki lagi
Hanya di masa depan nantilah aku berharap semoga aku menjadi anak yang berguna bagi kalian
Dari kecil hingga sekarang hanya satu keinginanku ayah, mama..
Aku ingin mempersembahkan mahkota cahaya untuk kalian berdua di surga nanti.
Aamiin... :)

Sabtu, 02 Januari 2016

11 Adab Memuliakan Al-Qur'an

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu'alaikum..

Setiap muslim harus meyakini kesucian kalam Allah, keagungannya, dan keutamaannya di atas seluruh kalam (ucapan). Al-Qur'anul Karim itu kalam Allah yang di dalamnya tidak ada kebatilan, melainkan kebenaran. Al-Qur'an memberikan petunjuk jalan yang lurus dan memberikan bimbingan kepada umat manusia di dalam menempuh perjalanan hidupnya, agar selamat di dunia dan di akhirat, dan di masukkan kedalam golongan orang-orang yang mendapatka rahmat dari Allah SWT.
Untuk itulah tiada ilmu lebih utama dipelajari oleh seorang muslim melebihi keutamaan mempelajari Al-Qur'an. Dalam sabda nabi Muhammad SAW: "Sebaik-baik kamu adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mempelajarinya." (HR. Bukhari).
Dalam Hadist dikatakan: "Bacalah Al-Qur'an, sesungguhnya Al-Qur'an itu akan menjadi syafa'at pada hari kiamat bagi yang membacanya (ahlinya)." (HR. Muslim).
Wajib bagi kita menghalalkan apa yang dihalalkan Al-Qur'an dan mengharamkan apa yang diharamkan Al-Qur'an. Dengan begitu, kita akan menjadi muslim yang taat pada segala aturan Allah, karna telah kita ketahui bahwa Al-Qur'an ialah perkataan Allah, sesungguhnya segala sesuatu yang ada dalam Al-Qur'an itu ialah berita yang benar. Saya pernah membaca buku panduan Al-Qur'an yang berisi tentang adab-adab memuliakan Al-Qur'an. Pada saat membaca Al-Qur'an, seorang muslim perlu memperhatikan adab-adab untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dalam membacanya. Dari buku tersebut, saya menyimpulkan bahwa ada 11 adab memuliakan Al-Qur'an, yaitu sebagai berikut:



1. Agar membacanya dalam kedaan yang sempurna, suci dari najis, dan dengan duduk yang sopan dan tenang
Membaca Al-Qur’an, dianjurkan dalam keadaan suci. Karena Al-Qur’an itu kitab suci, maka kita  membacanya dalam keadaan yang suci pula. Namun, apabila dia membaca dalam keadaan najis, diperbolehkan dengan ijma’ umat islam. Imam Haromain berkata, orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama.
2.  Membacanya dengan pelan (tartil) dan tidak cepat, agar dapat menghayati setiap ayat yang dibaca
Rasulullah SAW bersabda, “Siapa saja yang membaca Al-Quran (khatam) kurang dari 3 hari, berarti dia tidak memahami”. (HR. Ahmad). Dan sebagian kelompok dari generasi pertama membenci pengkhataman Al-Qur’an sehari semalam, dengan dasar hadist di atas. Rasulullah pernah memerintahkan  Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Al-Qur’an setiap satu minggu (tujuh hari). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam seminggu.
3.      Membaca Al-Qur’an dengan khusyu’
Memperlihatkan duka cita atau menangis karena sentuhan pengaruh ayat yang di baca bisa menyentuh jiwa dan perasaan. Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an dan menangislah. Apabila kamu tidak menangis maka usahakan seakan-akan menangis (karena ayat yang engkau baca)”. (HR.Al-Bazzar).
Di dalam sebuah ayat Al-Qur’an. Allah SWT menjelaskan sebagian dari sifat-sifat hamba-Nya yang salih, “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyu” (Al-Isra’:109)
4. Agar membaguskan suara di dalam membacanya
Sebagaimana sabda Rasulullah saw: “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Di dalam hadist lain dijelaskan: “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Al-Qur’an” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Maksud hadist di atas adalah membaca Al-Qur’an dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhraj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid.
5.      Membaca Al-Qu’an di mulai dengan Isti’adzah
Allah SWT berfirman : “Dan jika kamu akan membaca Al-Qur’an, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari (godaan-godaan) syetan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98). Apabila ayat yang dibaca dimulai dari awal surah, setelah isti’adzah terus membaca basmalah, dan apabila tidak di awal surah cukup membaca isti’adzah. Khusus surah At-Taubah, walaupun di baca mulai awal surah, tidak usah membaca basmalah, cukup dengan membaca istiadzah saja. Karena isi kandungan surah At-Taubah menceritakan tentang peperangan. Sedangkan basmalah ada kandungan arti Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sehingga tak cocok dengan kisah peperangan tadi.
6.    Berusaha memahami arti dan makna Al-Quran
Membaca Al-Quran dengan berusaha mengetahui artinya dan memahami inti dari ayat yang di baca dengan beberapa kandungan ilmu yang ada di dalamnya. Firman Allah SWT, “Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran, ataukah hati mereka terkunci?” (Muhammad:24).
7.      Tidak mengganggu orang yang shalat
Membaca Al-Qur’an tidak mengganggu orang yang sedang shalat, dan tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat yang banyak orang. Bacalah dengan suara yang pelan atau dalam hati secara khusyu’. Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang terang-terangan (di tempat orang banyak) membaca Al-Qur’an sama saja dengan orang yang terang-terangan dalam shadaqah” (HR. Tirmidzi, Nasa’i, Ahmad).
Dalam hadist lain dijelaskan, “Ingatlah bahwasanya setiap hari dari kamu munajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh mengangkat suara atas yang lain di dalam membaca (Al-Qur’an)”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Jadi, jangan sampai ibadah yang kita lakukan tersebut sia-sia karena kita tidak mengindahkan sunnah Rasulullah dalam melaksanakan ibadah membaca Al-Qur’an. Misalnya, dengan suara yang keras pada larut malam yang akhirnya mengganggu orang yang istirahat dan orang yang shalat malam.
8.      Menjaga Al-Qur’an
Adab lain ketika membaca Al-Quran ialah tidak melalaikan bacaan itu setelah mempelajarinya. Bacaan ataupun hafalan Al-Qur’an yang telah dimiliki harus di lestarikan dan dijaga sepanjang hayat sebagai bekal mati. Melalaikan bacaan Al-Quran menurut Imam Nawawi merupakan suatu dosa besar.

9.      Mendengarkannya saat dibacakan
Dengarkanlah bacaan Al-Qur’an. Jika ada yang membaca Al-Qur’an, maka dengarkanlah bacaannnya itu dengan tenang. Allah SWT berfirman: “Dan tatkala dibacakan Al-Qur’an, maka dengarkanlah dan diamlah, semoga kamu diberi rahmat”. (QS.Al-A’raf:204).
10.Membaca Al-Qur’an dengan saling bergantian
Apabila ada yang membaca Al-Quran, boleh dilakukan membacanya itu secara bergantian, dan yang mendengarkannya harus dengan khusyu’ dan tenang. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah berkumpul suatu kaum di dalam rumah-rumah Allah, mereka membaca Al-Qur’an dan saling mempelajarinya, kecuali akan turun atas mereka ketenangan dan mereka diliputi oleh rahmat (Allah), para Malaikat menyertai mereka, dan Allah membangga-banggakan mereka di kalangan (Malaikat) yang ada di sisi-Nya.” (HR. Abu Dawud).
11.    Berdo’a setelah membaca Al-Qur’an
Dalam sebuah riwayat dijelaskan, para sahabat apabila setelah khatam membaca Al-Quran, mereka berkumpul untuk berdo’a dan mengucapkan, “Semoga rahmat turun atas selesainya membaca Al-Qur’an”. Dan sebuah hadist dijelaskan, “Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra bahwasanya apabila ia telah khatam membaca Al-Quran, ia mengumpulkan keluarganya dan berdoa”. (HR. Abu Dawud).


Setiap orang islam wajib mengatur hidupnya sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan harus dipelihara kesucian dan kemuliaannya serta dipelajari ayat–ayatnya, dipahami dan dilaksanakan sebagai konsekuensi kita beriman kapada Al-Qur’an. Itulah 11 adab memuliakan Al-Qur'an yang dapat saya jelaskan kepada Anda, semoga bermanfaat... :)