Dia adalah wanita super hero
Sekalipun dia tak pernah mengeluh
Dia mampu melakukan segalanya
Dia selalu memberikan cinta dalam hidupku
Yaaahhh.... dialah mamaku
Wanita tercantik didunia ini
Orang yang sangaaaaatt aku sayangi
Kala aku terjatuh, dia selalu menolongku
menopang pundak ini, agar aku bangkit dari kesedihan
Kala ia bahagia, ia selalu membagi kebahagiaan itu kepada ku
Tak pernah dibiarkannya aku terluka dan bersedih
Semua kebutuhan dan keinginanku selalu ia penuhi
Ia mampu mengubah kesedihan ini menjadi kebahagiaan yang tak tertandingi
Beribu-ribu kata kasar telah aku lontarkan padanya
Tapi bukannya marah ataupun membenciku, dia malah semakin menyayangiku
Entah terbuat dari apa hatimu wahai mamaku
Kau selalu memaafkan kesalahan-kesalahanku yang hampir setiap hari ku lakukan.
Semua kau lakukan demi tercapainya cita-citaku
terik matahari, dinginnya hujan di tengah malam, banyaknya tenaga yang terkuras demi mencari rezeki
semua itu kau lakukan bersama dengan ayah
Apalagi ayah... Entah kata apalagi yang dapat melukiskan betapa kuat dan tegarnya ia..
Aku tau ayah, setiap tidurmu pasti tak pernah nyenyak
Karna kau selalu memikirkan bagaimana caranya agar cerah masa depan anakmu
kau selalu memikirkan kebahagiaan anakmu
Padahal kesehatanmu saja tak pernah kau pedulikan ayah...
Kau selalu mengajarkan kami tentang agama
Kau bercita-cita menyekolahkan kami sampai ke sarjana
apapun dan bagaimana pun caranya, semua itu kau tempuh demi anak-anakmu
Kau dan mama mempunyai cinta yang begitu tulus
Cinta kalian tak ada yang dapat mengalahkannya di dunia ini
Mengingat ocehan-ocehan ku dulu kepada kalian,
beribu-ribu kata penyesalan menghantui hidupku
Tapi apalah artinya aku menyesal sekarang,
semua telah terjadi, dan itu gak mungkin bisa ku ulang dan kuperbaiki lagi
Hanya di masa depan nantilah aku berharap semoga aku menjadi anak yang berguna bagi kalian
Dari kecil hingga sekarang hanya satu keinginanku ayah, mama..
Aku ingin mempersembahkan mahkota cahaya untuk kalian berdua di surga nanti.
Aamiin... :)
Minggu, 10 Januari 2016
Mahkota Cahaya Untuk Ayah dan Mamaku
Sabtu, 02 Januari 2016
11 Adab Memuliakan Al-Qur'an
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu'alaikum..
Setiap
muslim harus meyakini kesucian kalam Allah, keagungannya, dan keutamaannya di
atas seluruh kalam (ucapan). Al-Qur'anul Karim itu kalam Allah yang di dalamnya
tidak ada kebatilan, melainkan kebenaran. Al-Qur'an memberikan petunjuk jalan
yang lurus dan memberikan bimbingan kepada umat manusia di dalam menempuh
perjalanan hidupnya, agar selamat di dunia dan di akhirat, dan di masukkan
kedalam golongan orang-orang yang mendapatka rahmat dari Allah SWT.
Untuk
itulah tiada ilmu lebih utama dipelajari oleh seorang muslim melebihi keutamaan
mempelajari Al-Qur'an. Dalam sabda nabi Muhammad SAW: "Sebaik-baik kamu
adalah orang yang mempelajari Al-Qur'an dan mempelajarinya." (HR.
Bukhari).
Dalam
Hadist dikatakan: "Bacalah Al-Qur'an, sesungguhnya Al-Qur'an itu akan
menjadi syafa'at pada hari kiamat bagi yang membacanya (ahlinya)."
(HR. Muslim).
Wajib
bagi kita menghalalkan apa yang dihalalkan Al-Qur'an dan mengharamkan apa yang
diharamkan Al-Qur'an. Dengan begitu, kita akan menjadi muslim yang taat pada
segala aturan Allah, karna telah kita ketahui bahwa Al-Qur'an ialah perkataan
Allah, sesungguhnya segala sesuatu yang ada dalam Al-Qur'an itu ialah berita
yang benar. Saya pernah membaca buku panduan Al-Qur'an yang berisi tentang
adab-adab memuliakan Al-Qur'an. Pada saat membaca Al-Qur'an, seorang muslim
perlu memperhatikan adab-adab untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dalam
membacanya. Dari buku tersebut, saya menyimpulkan bahwa ada 11 adab memuliakan
Al-Qur'an, yaitu sebagai berikut:
1. Agar membacanya
dalam kedaan yang sempurna, suci dari najis, dan dengan duduk yang sopan dan
tenang
Membaca Al-Qur’an,
dianjurkan dalam keadaan suci. Karena Al-Qur’an itu kitab suci, maka kita membacanya dalam keadaan yang suci pula. Namun,
apabila dia membaca dalam keadaan najis, diperbolehkan dengan ijma’ umat islam.
Imam Haromain berkata, orang yang membaca Al-Qur’an dalam keadaan najis, dia
tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan
sesuatu yang utama.
2. Membacanya dengan
pelan (tartil) dan tidak cepat, agar dapat menghayati setiap ayat yang dibaca
Rasulullah SAW
bersabda, “Siapa saja yang membaca Al-Quran (khatam) kurang dari 3 hari,
berarti dia tidak memahami”. (HR. Ahmad). Dan sebagian kelompok dari
generasi pertama membenci pengkhataman Al-Qur’an sehari semalam, dengan dasar
hadist di atas. Rasulullah pernah memerintahkan
Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Al-Qur’an setiap satu minggu
(tujuh hari). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Affan,
Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam seminggu.
3. Membaca Al-Qur’an
dengan khusyu’
Memperlihatkan
duka cita atau menangis karena sentuhan pengaruh ayat yang di baca bisa
menyentuh jiwa dan perasaan. Rasulullah saw. bersabda, “Bacalah Al-Qur’an
dan menangislah. Apabila kamu tidak menangis maka usahakan seakan-akan menangis
(karena ayat yang engkau baca)”. (HR.Al-Bazzar).
Di dalam
sebuah ayat Al-Qur’an. Allah SWT menjelaskan sebagian dari sifat-sifat hamba-Nya
yang salih, “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan
mereka bertambah khusyu” (Al-Isra’:109)
4. Agar membaguskan
suara di dalam membacanya
Sebagaimana sabda
Rasulullah saw: “Hiasilah Al-Qur’an dengan suaramu” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim).
Di dalam hadist lain dijelaskan: “Tidak termasuk umatku orang yang tidak
melagukan Al-Qur’an” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
Maksud hadist
di atas adalah membaca Al-Qur’an dengan susunan bacaan yang jelas dan terang
makhraj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan
kaidah tajwid.
5. Membaca Al-Qu’an
di mulai dengan Isti’adzah
Allah SWT
berfirman : “Dan jika kamu akan membaca Al-Qur’an, maka mintalah perlindungan
kepada Allah dari (godaan-godaan) syetan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98). Apabila
ayat yang dibaca dimulai dari awal surah, setelah isti’adzah terus membaca
basmalah, dan apabila tidak di awal surah cukup membaca isti’adzah. Khusus surah
At-Taubah, walaupun di baca mulai awal surah, tidak usah membaca basmalah,
cukup dengan membaca istiadzah saja. Karena isi kandungan surah At-Taubah
menceritakan tentang peperangan. Sedangkan basmalah ada kandungan arti Allah
Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sehingga tak cocok dengan kisah
peperangan tadi.
6. Berusaha
memahami arti dan makna Al-Quran
Membaca Al-Quran dengan berusaha
mengetahui artinya dan memahami inti dari ayat yang di baca dengan beberapa
kandungan ilmu yang ada di dalamnya. Firman Allah SWT, “Maka apakah mereka
tidak memperhatikan Al-Quran, ataukah hati mereka terkunci?” (Muhammad:24).
7. Tidak mengganggu
orang yang shalat
Membaca Al-Qur’an
tidak mengganggu orang yang sedang shalat, dan tidak perlu membacanya dengan
suara yang terlalu keras atau di tempat yang banyak orang. Bacalah dengan suara
yang pelan atau dalam hati secara khusyu’. Rasulullah SAW bersabda, “Orang
yang terang-terangan (di tempat orang banyak) membaca Al-Qur’an sama saja
dengan orang yang terang-terangan dalam shadaqah” (HR. Tirmidzi, Nasa’i, Ahmad).
Dalam hadist
lain dijelaskan, “Ingatlah bahwasanya setiap hari dari kamu munajat kepada Rabbnya,
maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari
kamu tidak boleh mengangkat suara atas yang lain di dalam membaca (Al-Qur’an)”.
(HR. Bukhari dan Muslim).
Jadi, jangan
sampai ibadah yang kita lakukan tersebut sia-sia karena kita tidak mengindahkan
sunnah Rasulullah dalam melaksanakan ibadah membaca Al-Qur’an. Misalnya, dengan
suara yang keras pada larut malam yang akhirnya mengganggu orang yang istirahat
dan orang yang shalat malam.
8. Menjaga Al-Qur’an
Adab lain
ketika membaca Al-Quran ialah tidak melalaikan bacaan itu setelah
mempelajarinya. Bacaan ataupun hafalan Al-Qur’an yang telah dimiliki harus di
lestarikan dan dijaga sepanjang hayat sebagai bekal mati. Melalaikan bacaan
Al-Quran menurut Imam Nawawi merupakan suatu dosa besar.
9. Mendengarkannya
saat dibacakan
Dengarkanlah
bacaan Al-Qur’an. Jika ada yang membaca Al-Qur’an, maka dengarkanlah bacaannnya
itu dengan tenang. Allah SWT berfirman: “Dan tatkala dibacakan Al-Qur’an,
maka dengarkanlah dan diamlah, semoga kamu diberi rahmat”. (QS.Al-A’raf:204).
10.Membaca Al-Qur’an
dengan saling bergantian
Apabila ada
yang membaca Al-Quran, boleh dilakukan membacanya itu secara bergantian, dan
yang mendengarkannya harus dengan khusyu’ dan tenang. Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah
berkumpul suatu kaum di dalam rumah-rumah Allah, mereka membaca Al-Qur’an dan
saling mempelajarinya, kecuali akan turun atas mereka ketenangan dan mereka
diliputi oleh rahmat (Allah), para Malaikat menyertai mereka, dan Allah
membangga-banggakan mereka di kalangan (Malaikat) yang ada di sisi-Nya.”
(HR. Abu Dawud).
11. Berdo’a
setelah membaca Al-Qur’an
Dalam sebuah
riwayat dijelaskan, para sahabat apabila setelah khatam membaca Al-Quran,
mereka berkumpul untuk berdo’a dan mengucapkan, “Semoga rahmat turun atas
selesainya membaca Al-Qur’an”. Dan sebuah hadist dijelaskan, “Diriwayatkan
dari Anas bin Malik ra bahwasanya apabila ia telah khatam membaca Al-Quran, ia
mengumpulkan keluarganya dan berdoa”. (HR. Abu Dawud).
Setiap orang
islam wajib mengatur hidupnya sesuai dengan tuntunan Al-Qur’an dan harus
dipelihara kesucian dan kemuliaannya serta dipelajari ayat–ayatnya, dipahami
dan dilaksanakan sebagai konsekuensi kita beriman kapada Al-Qur’an. Itulah 11 adab memuliakan Al-Qur'an yang dapat saya jelaskan kepada Anda, semoga bermanfaat... :)
Langganan:
Postingan (Atom)